Jumat, 20 Juni 2008

Pertarungan Hidup


Seorang sastrawan Muslim, Musthafa Shadiq AI-Rafi’i mengatakan; “Sesungguhnya kemenangan dalam pertarungan hidup tidaklah diperoleh dengan harta, kekayaan dan, kesenangan; tapi dari perjuangan keras, ketegaran dan kesabaran. Dan bahwa kemajuan manusia tidaklah diperjualbelikan bergitu atau diberikan secara gratis; tapi sesuatu yang kita cabut dengan paksa dari peristiwa-peristiwa kehidupan dengan kekuatan karakter yang dapat mengalahkan krisis dan tidak dimatikan oleh krisis.lnilah jalan kembali itu; saat dimana cita-cita menuju ketinggian menguasai segenap pikiran dan jiwamu; saat dimana engkau melepaskan ikatan jiwamu dengan dunia dan engkau mulai terbang ke angkasa yang luas; saat dimana engkau menemukan sang iman telah memberimu gelora kekuatan jiwa yang dahsyat; maka engkau mulai bergerak bersama agama ini dan untuk agama ini; maka engkau duduk termenung Iama untuk melahirkan gagasan besar demi agama ini; maka engkau marah dan sedih dan benci dan gembira hanya karena dan untuk agama ini; maka tak ada satu detik pun dari waktumu yang berlalu begitu saja tanpa engkau gunakan untuk agama ini; maka semua harta yang engkau peroleh dan bekerja dan berdagang atau Iainnya tak engkau gunakan kecuali hanya untuk agama ini; maka engkau terus bekerja, memberi dan memeras seluruh tenaga fisikmu untuk agama ini.Itulah manusia-manusia yang dibutuhkan Islam saat ini. Manusia-manusia yang memiliki semua syarat untuk menciptakan peristiwa dan mengukir sejarahnya dengan tangannya sendiri; visi keislaman yang dapat menyinari kehidupan, tekad yang selalu dapat mengalahkan semua krisis, akhlak yang selalu dapat mengalahkan godaan. Dan manusia-manusia besar selalu hadir di tengah krisis, dan setiap krisis besar dalam sejarah sebuah masyarakat atau bangsa, pada mulanya selalu diselesaikan oleh sentuhan tangan dingin manusia-manusia besar itu. Dan begitulah pengorbanan menjadi bibit kebesaran manusia-manusia Muslim.Saudara-saudaraku! Maka berjanjilah kepada dirimu untuk melakukan itu. Buatlah perjanjian sekali Iagi dengan Allah; bahwa segenap hidup dan matimu, segenapjiwa dan pikiranmu, segenap harta dan waktumu, telah engkau jual kepada Allah swt yang akan dibayarnya – kelak- dengan surga.